Ayam broiler atau ayam ras pedaging ternyata memiliki sejarah yang cukup panjang. Jaman dahulu sebelum peternakan ayam pedaging berkembang, broiler adalah ayam jantan muda (cockerel) yang diafkir dari peternakan. Breeding nya sendiri dimulai sekitar tahun 1916. Broiler berasal dari hasil persilangan pejantan bangsa Cornish (ayam kelas Inggris yang punya karakteristik tubuh besar, persentase otot dada yang tinggi) serta ayam Plymouth Rocks
putih betina (ayam yang memiliki karakteristik tulang besar). Daging
ayam hasil persilangan ini mulai diperkenalkan pada tahun 1930an dan
menjadi populer pada 1960an.
Tahun 1800an – 1900an
Di Eropa dan Amerika unggas dipelihara pada skala rumah tangga (sistem backyard farming), ayam hidup dan telur ayam digunakan untuk mencukupi kebutuhan keluarga dan kelebihannya dijual ke tetangga.
Tahun 1920an – 1930an
Merupakan
awal dari produksi ayam broiler. Tingginya permintaan telur menyebabkan
lebih banyak ayam petelur yang dipelihara sehingga ada kelebihan jumlah
ayam jantan. Petani menjual kelebihan ayam jantan tersebut sebagai
unggas penghasil daging. Selanjutnya terjadi peningkatan permintaan ayam
pedaging. Petani menyadari bahwa sebagian jenis ayam sesuai untuk
menghasilkan telur sedangkan lainnya sesuai sebagai penghasil daging
sehingga ayam dipelihara dengan single purpose, yaitu sebagai penghasil telur saja (layer) atau daging saja (broiler) sehingga produksinya lebih terfokus dan efisien. Ayam dual purpose kurang populer karena produksinya sedang. Telur dan ayam dijual di pasar lokal.
Tahun 1940an
Seleksi genetik, peningkatan nutrisi,
ilmu kesehatan hewan, dan kontrol lingkungan mulai diperhatikan pada
tahun 1940an untuk meningkatkan performans broiler. Pada tahun 1945,
pengusaha Amerika pemilik Atlantik & Pacific Tea Company
menyelenggarakan kontes bertema "Chicken of Tomorrow". Babak kualifikasi
berlangsung pada tahun 1946 – 1947, sedangkan final pada tahun 1948.
Penilaian broiler berdasarkan pada beberapa faktor, antara lain laju
pertumbuhan, konversi ransum, produksi daging dada dan paha. Pembibit
yang unggul dalam kontes tersebut antara lain Peterson, Vantress, Cobb,
Hubbard, Pilch, dan Arbor Acres. Seleksi dilakukan secara sederhana
melalui metode mass selection berdasarkan karakteristik individu saja,
yaitu dengan memilih ayam jantan dan betina dengan bobot terbesar.
Sekitar 20 – 40% sifat dapat terkontrol dengan seleksi sederhana ini.
Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) mengembangkan sistem penilaian karkas (carcass grading) broiler pada tahun 1949 dengan tujuan untuk membantu konsumen mengetahui kualitas karkas dan menetapkan standar yang harus dicapai peternak[2].
Tahun 1950an - 1960an
Industri
ayam broiler mengembangkan semua aspek produksi, pemrosesan, maupun
pemasaran sehingga hasilnya lebih efisien dan menguntungkan. Strategi
pemasaran ditunjang dengan TV dan media massa untuk mempromosikan
konsumsi daging ayam, kalkun, dan telur. National Broiler Council didirikan pada tahun 1954 untuk menstimulasi permintaan konsumen, namanya diganti menjadi National Chicken Council
pada tahun 1990. Inspeksi atas industri broiler dilakukan secara
mandatoris oleh Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) mulai tahun 1959.
Tahun 1970an
Produksi
ayam broiler modern semakin berkembang pada tahun 1970an, penelitian
mulai banyak dilakukan, banyak penemuan baru mengenai nutrisi, program
penanganan penyakit dan teknologi. Kontributor yang penting pada era
tersebut adalah mekanisasi processing dan teknologi otomatis.
Peningkatan permintaan terhadap daging ayam broiler sangat pesat pada
tahun 1980an, daging ayam dianggap sebagai sumber protein hewani yang
menyehatkan dan murah jika dibandingkan dengan daging komoditas ternak
lainnya. Konsumen memilih ayam yang dijual dalam bentuk potongan (cut up chicken)
karena lebih praktis. Daging ayam beku siap olah mulai populer pada era
ini. Berbagai restoran makanan cepat saji (fast food) berbahan baku
ayam mulai berkembang, berkompetisi dengan restoran ternama seperti Mc Donald's dan KFC. Konsumsi daging ayam di Amerika Serikat pada tahun 1992 melebihi daging sapi.
Tahun 1980an - 1990an
Sistem
seleksi di tingkat broiler pembibit juga mulai berkembang pada tahun
1980an – 1990an. Teori indeks seleksi berdasarkan performans keluarga
yang dilakukan pada tahun 1970an dikembangkan menjadi metode seleksi
dengan BLUP (best linear unbiased prediction) berdasarkan
performans individu dan keluarga sehingga dapat diketahui bagaimana
suatu sifat berkaitan satu sama lain. Seleksi yang dilakukan terus
menerus diikuti dengan inovasi untuk menggabungkan siat-sifat unggul dan
mengeliminasi sifat-sifat yang kurang menguntungkan. Pada tahun 2000an
hanya ada tiga perusahaan pembibit yang tersisa, yaitu Cobb-Vantress
(mencakup brand Cobb, Avian, Sasso, dan Hybro), Aviagen (mencakup brand Ross, Arbor Acres, Lohmann, Indian River, dan Peterson), serta Groupe Grimaud (mencakup brand Hubbard dan Grimaud Frere).
Tahun 1990an - 2000an
Permintaan
pasar internasional pada tahun 1990an - 2000an tidak hanya mencakup
daging dada, tetapi juga paha (leg quarters) dan cakar, terutama di
Asia. Sebanyak 20% daging ayam dari Amerika Serikat diekspor ke berbagai
negara. Konsep HACCP (hazard snalysis and vritical control points) mulai dikembangkan sejak 26 Januari1998 untuk mengatur mengenai keamanan pangan dari aspek produksi, restoran, dan industri penyedia pangan (US Poultry and Egg Association, 2009).
Industri perunggasan pada tahun 2000an terfokus pada empat hal, yaitu
apakah aman bagi kesehatan manusia, apakah ternak terpenuhi
kesejahteraannya, apakah mempengaruhi finansial konsumen, dan apakah
menjamin keberlanjutan jangka panjang bagi industri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar